Selasa, 19 Maret 2013

Perilaku Sehat Pada Anak (part 1)

Masa balita adalah masa emas tumbuh-kembang anak. Peran ibu dan ayah dalam membesarkan anak menjadi bagian penting terhadap pencapaian tumbuh-kembang anak yang optimal (baik). Salah satunya dengan mengembangkan perilaku sehat sejak dini pada anak sehingga terbentuklah pola hidup sehat. Mengapa harus sejak dini? Karena, membentuk pola hidup sehat jauh lebih mudah daripada mengubah kebiasaan yang tidak sehat.

Untuk membentuk pola hidup sehat pada anak, bukan hanya menjadi tugas orangtua semata, melainkan juga sekolah. Bila anak luput memperoleh pendidikan tentang pola hidup sehat di sekolah dan di rumah, maka pola hidup yang tidak sehat dapat menggagalkan pembentukan hari depan dengan sosok tubuh yang sehat. Tentu saja, dibandingkan dengan sekolah, maka orangtua mempunyai peran yang lebih besar dalam pembentukan pola hidup sehat ini. Ingat, orangtua adalah pendidik yang pertama dan utama.

Ada beberapa hal yang perlu diajarkan pada anak untuk mengembangkan perilaku sehat, yaitu menjaga kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan, dan menjauhi hal-hal yang berbahaya untuk kesehatan. Nah, buku ini akan menguraikan dengan lengkap dan tuntas, apa saja perilaku sehat yang dapat orangtua ajarkan kepada anak usia 2—4 tahun.

A. Pengertian Perilaku Sehat

Perilaku adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu (seseorang), baik yang dapat diamati (dilihat) secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan sehat adalah suatu kondisi atau keadaan yang baik, mencakup fisik, mental, dan sosial, jadi tidak hanya terbebas dari penyakit saja. Dengan demikian, PERILAKU SEHAT adalah tindakan seseorang atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, baik langsung maupun tidak langsung, untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya serta mencegah risiko penyakit. Untuk itu, seseorang harus memperoleh zat gizi yang sesuai dengan kebutuhannya, melakukan olahraga secara rutin, memiliki waktu istirahat dan tidur yang cukup, melakukan perawatan gigi dan mulut, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta mencegah kecelakaan.

B. Manfaat Mengembangkan Perilaku Sehat Sejak Dini

Perilaku sehat yang diajarkan sejak dini akan membentuk pola hidup sehat di kemudian hari. Anak akan terbiasa dengan perilaku sehat yang tidak mudah hilang pada tahapan perkembangan selanjutnya. Apabila anak telah memiliki pola hidup sehat, maka mereka akan:

1) Terbebas dari serangan berbagai macam penyakit yang sering terjadi pada anak, seperti diare, demam, batuk/pilek, campak. TBC, infeksi telinga, dan penyakit kulit.

2) Terlindungi dari potensi kecelakaan yang selalu ada di lingkungan sekitar mereka, seperti terjatuh, tenggelam, keracunan, tertusuk benda tajam atau duri.

3) Berbagai kemampuan yang dimiliki anak akan tergali dan dapat dikembangkan dengan baik, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang optimal.

C. Cara Anak Belajar Mengembangkan Perilaku Sehat

Kelompok anak usia 2—4 tahun memiliki kemampuan belajar yang sangat cepat. Anak belajar dari bagaimana orang dewasa memperlakukan mereka. Jika ibu-ayah membiasakan perilaku sehat sejak dini, maka anak pun akan terbiasa dengan perilaku sehat tersebut. Misalnya, ibu-ayah membiasakan anak untuk mencuci tangan sebelum makan, maka kebiasaan tersebut akan menetap sampai tahap perkembangan selanjutnya.

Anak juga belajar dari apa yang mereka lihat, dengar, dan dari pengalaman tentang suatu kejadian. Anak belajar melalui pengamatan mereka terhadap suatu kegiatan yang dilakukan ibu-ayah atau gurunya. Anak belajar dari apa yang mereka dengar dari orangtua dan orang-orang sekitar mereka serta lingkungannya. Anak akan meniru kegiatan ibu-ayah sehingga mereka memperoleh pengalaman tentang suatu kegiatan.

Melihat, mendengar, dan meniru suatu kegiatan yang terjadi berulang kali akan membentuk pola tertentu pada anak sehingga mereka mahir melakukan kegiatan tersebut. Ibu-ayah hendaknya dapat memberikan contoh-contoh perilaku sehat pada anak sehingga mudah ditiru dan diikuti oleh anak. Lakukan dengan cara-cara yang menarik dan menyenangkan, seperti bermain. Ingat, dunia anak adalah dunia bermain. Melalui permainan, anak akan merasa senang dalam meniru sehingga mau melakukan perilaku sehat tersebut.

D. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja atau bermain, dan sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dapat diperoleh dengan cara mengelap pintu dan jendela maupun perabotan rumah tangga, menyapu rumah dan mengepel lantai, mencuci peralatan makan dan memasak, membersihkan ruangan dari debu dan serangga, membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah pada tempatnya. Kebersihan lingkungan dimulai dari membersihkan halaman dan selokan serta jalan di depan rumah dari sampah.

Anak dapat diajarkan tentang kebersihan lingkungan ini sejak dini. Kegiatan paling sederhana yang dapat dilakukan anak adalah membuang sampah pada tempatnya; meletakkan sepatu pada tempatnya; meletakkan peralatan makan yang kotor pada tempatnya; menggunakan alas kaki jika hendak keluar rumah; menutup mulut pada saat batuk dan bersin; menjauhi asap rokok, asap dapur, asap pembakaran sampah, asap kendaraan bermotor; membersihkan mainan; serta buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) di WC. Selain itu, ibu-ayah dapat melibatkan ananda dalam kegiatan-kegiatan terkait dengan pemeliharaan kebersihan lingkungan seperti merapikan mainan, menyapu rumah, menyapu halaman, mengepel rumah, dan lain-lain.

Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan: membuang sampah pada tempatnya, meletakkan sepatu pada tempatnya, menutup mulut pada saat batuk dan bersin, menjauhi asap rokok, asap dapur, asap pembakaran sampah, asap kendaraan bermotor, menbersihkan mainannya, dan buang besar dan kecil di WC

0 komentar:

Posting Komentar