Kamis, 21 Maret 2013

Komunikasi Orangtua (part 1)

A. Pentingnya Komunikasi Suami Istri

Ibu – Bapak salah satu tahapan perkembangan manusia adalah membentuk ikatan keluarga secara sah dalam lembaga perkawinan. Itu ditunjukkan dengan saling berjanji dan berkeinginan untuk mengikat diri dalam lembaga perkawinan antara dua manusia, yakni laki-laki dan perempuan. Harapan selanjutnya dari setiap pasangan yang memiliki latarbelakang berbeda tersebut mampu meraih kebahagiaan dan kelanggengan sepanjang kehidupan perkawinan mereka. Usaha untuk mencapai tahap ini tentunya tidak mudah, perlu penyesuaian diri dari masing-masing orang dalam perkawinan.

Perkawinan ibarat merawat tanaman. Ia perlu disirami dan diberi pupuk agar tumbuh subur dan bisa memberikan manfaat terhadap hubungan suami-istri dan lingkungannya. Suami-istri perlu saling berbagi dalam irama kehidupan perkawinannya, mulai dari urusan pekerjaan, anak, urusan pribadi dan lain-lain. Bahkan urusan keluarga besar pun perlu diperhatikan.

Hal yang paling mendasar dalam perkawinan selain rasa sayang dan cinta adalah komunikasi. Komunikasi merupakan alat agar pasangan dapat saling mengerti dan memahami sehingga kualitas hubungan menjadi makin baik. Komunikasi tidak hanya sekedar berbicara saja tapi juga perlu beberapa ketrampilan lain. Bacaan ini diharapkan bisa membantu pasangan suami istri agar lebih terampil berkomunikasi dalam kehidupan rumahtangganya. Selamat membaca.

B. Komunikasi Sukses Suami Istri

Tanpa disadari sebagaian besar waktu manusia dimanfaatkan untuk berkomunikasi. Mulai dari bangun tidur pagi hingga malam menjelang mau tidur. Apa itu komunikasi? Komunikasi adalah kegiatan penyampaian suatu pesan dari seseorang kepada orang lain. Pesan yang disampaikan dapat berupa pemikiran atau perasaan seseorang. Penyampaiannya bisa dilakukan dengan berbicara langsung, atau melalui tulisan, gambar, dan gerakan tubuh tertentu. Komunikasi dianggap berhasil apa bila pesan yang disampaikan oleh seseorang dimengerti dan dipahami oleh orang lain.

Kualitas hidup kita pun banyak ditentukan oleh keberhasilan dalam berkomunikasi dengan sesama. Komunikasi antara suami istri, orang tua dan anak, dengan tetangga, teman dan lain-lain. Demikian pula dengan keberhasilan dan kepuasan perkawinan pun ternyata ditentukan oleh keberhasilan suami dan istri dalam berkomunikasi. Kegagalan dalam berkomunikasi tidak jarang berakhir dengan perpisahan.

Mengapa komunikasi penting dalam perkawinan?

Setelah menikah dan hidup bersama pastilah setiap hari pasangan saling berkomunikasi. Komunikasi suami istri tidak hanya berupa pembicaraan saja. Sentuhan fisik seperti belaian, pelukan, tatapan mata adalah juga bentuk komunikasi yang penting dalam hubungan suami istri. Cara kita berkomunikasi dengan pasangan pastilah berbeda ketika kita melakukannya dengan teman, anak, tetangga.

Keberhasilan komunikasi pasangan haruslah dimulai dengan penghargaan terhadap pasangan. Hal lain yang turut menentukan adalah kemampuan menunjukkan empati. Empati adalah suatu upaya untuk menempatkan diri pada situasi dan kondisi yang dialami oleh orang lain. Selain itu, kemampuan mendengar dari masing-masing pasangan. Mendengarkan tidak hanya melibatkan indra pendengaran saja tapi juga mendengar dengan hati dan perasaan.

C. Gaya Komunikasi Perempuan Dan Laki-laki

Tuhan menciptakan manusia dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Mereka diciptakan dengan berbagai perbedaan. Selain bentuk tubuh yang berbeda, cara berpikir dan berkomunikasinya juga berbeda.

Ada beberapa perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dapat memengaruhi komunikasi.

1. Laki-laki dinilai lebih menggunakan pikiran, sementara perempuan dinilai menuruti perasaannya.

2. Laki-laki lebih memilih diam, ketika menghadapi masalah. Sebaliknya, perempuan merasa lebih senang membicarakan kesulitan yang dihadapi dengan teman-teman.

3. Laki-laki lebih mementingkan urusan pekerjaan, sementara perempuan lebih mementingkan keluarga.

4. Laki-laki sulit menangkap sesuatu yang ada dalam hati atau pikiran perempuan, mereka pun tidak terbiasa menduga-duga. Sementara perempuan ingin dimengerti dan dipahami tanpa mereka perlu berbicara.

Perbedaan-perbedaan ini tentunya membutuhkan penyesuaian dalam kehidupan perkawinan. Bila perbedaan itu tidak terselesaikan, bisa jadi malah akan membawa masalah. Belum lagi permasalahan yang muncul dalam perkawinan itu kemudian.

D. Hal-hal Yang Perlu Dikomunikasikan Dalam

Perbedaan latarbelakang keluarga, budaya, pendidikan, ekonomi, kebiasaan adalah hal-hal yang seringkali harus dikomunikasikan diantara suami istri. Selain hal diatas berikut ini akan dijelaskan hal-hal yang sering dikeluhkan oleh pasangan sebagai penyebab kurang harmonisnya komunikasi diantara mereka.

1. Pekerjaan rumahtangga

Suami dan istri seringkali berbeda pendapat dalam urusan pekerjaan rumahtangga. Pembagian tugas ini seringkali harus disesuaikan jika kemudian istri bekerja. Banyak suami yang merasa tidak pantas jika harus mencuci pakaian, memasak, mengepel, atau harus memandikan anak. Sementara istri merasa berkeberatan jika harus ke bengkel, membetulkan listrik ataupun saluran air.

2. Uang

Uang adalah masalah peka dalam perkawinan. Berapa penghasilan yang diperoleh, bagaimana uang yang didapat akan digunakan, apakah perlu terbuka mengenai penghasilan pada pasangan? Uang seringkali disamakan dengan kekuasaan, siapa yang berpenghasilan besar dalam keluarga maka dialah yang kemudian menjadi penguasa dalam keluarga.

3. Hubungan intim suami istri

Perbedaan gaya dan cara melakukan hubungan, pilihan waktu, tempat dan suasana seringkali memicu permasalah pada suami istri.

4. Kesetiaan

Apakah benar pasangan pulang terlambat karena pekerjaan yang sangat banyak? Benarkah ia tidak pulang karena memang harus bekerja? Semua pertanyaan diatas menunjukkan bahwa seringkali kesetiaan perkawinan diuji, apalagi kemudian di kota besar kesempatan bekerja untuk perempuan makin terbuka lebar sehingga kesempatan pun semakin terbuka untuk bergaul dengan berbagai macam orang.

5. Pengasuhan anak

Kehadiran anak tidak dipungkiri lagi memberikan perasaan bahagia namun disisi lain memiliki anak berarti siap memberikan perhatian dan kasih sayang. Siapa dan bagaimana mengasuh anak seringkali juga menjadi sumber masalah dalam keluarga.

6. Hak-hak pribadi

Perkawinan seringkali menuntut pengorbanan atas hak-hak pribadi masing-masing individu. Mereka jadi sulit untuk bertemu dengan teman-teman masa kecilnya, sulit melakukan hobi atau kebiasaan sebelum menikah. Ketika salah satu menuntut untuk dihargai hak pribadinya maka yang terjadi adalah pertengkaran dan menganggap bahwa mereka mau menang sendiri.

7. Perbedaan dalam hal minat, hobi dan kebiasaan

Perbedaan dalam memilih warna pakaian, makanan, dan hal-hal kecil lain baru disadari ketika pasangan mulai menjalani hidup bersama. Banyak pasangan yang baru menyadari bahwa teman hidupnya ternyata sulit untuk rapi, semua benda diletakkan di sembarang tempat. Perbedaan kecil ini apabila tidak ada saling mengerti bisa menjadi sumber masalah yang berkembang besar.

Menyadari berbagai hal yang dikomunikasikan dalam perkawinan merupakan satu langkah awal untuk menemukan penyelesaikan yang tepat. Langkah selanjutnya adalah bagaimana pasangan mencoba berkomunikasi mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar